Sahabat Blog yang baik hati, tahukah Anda bahwa banyak yang menggunakan keajaiban berfikir dalam situasi yang sulit? itulah mereka yang selalu mengisi fikiran mereka dalam dengan hal-hal yang positif, dan terlatih untuk berfikir cerdas, cermat, dan sikap kehati-hatian. Keajaiban berfikir dalam situasi yang sulit akan terbentuk saat kita dihadapkan pada persoalan yang sangat mendesak dan butuh tindakan cepat untuk mengatasinya. Hal ini bisa dilakukan oleh siapa saja, dan dimana saja tak kenal dia seorang ilmuan atau bahkan pemulung sekalipun. Biasanya orang yang seperti itu selalu dan terbiasa menghadapi tantangan, dengan demikian mereka tak perlu diberi waktu untuk berfikir memutuskan sebuah perkara ketika diminta keputusan.
Anda pun dapat melakukannya tanpa harus menunggu waktu yang lama. Tuhan telah menganugerahi kita otak dan akal yang dapat memuat ribuat kilobayte memori yang Anda fikirkan. Setiap persoalan tersimpan melalui alam bawah sadar, dan kekuatan alam bawah sadarlah yang mengatur dan menggerakkan cara berfikir cepat Anda, meski dalam situasi yang sulit. Dimana saja, dan kapan saja ini bisa terjadi. Saya beri contoh, seorang anak yang ketakutan dikejar anjing tetangga, dengan rasa takutnya itu, otak bawah sadar menggerakkan akalnya untuk berfikir cepat bagaimana caranya terhindar dari gigitan anjing tetangga tersebut, dan otak bawah sadar pun memerintahkan kepada saraf untuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya bahkan emosintya untuk berlari dan menjauhi anjing itu. Sehingga dengan keadaan seperti itu dia mampu mengeluarkan energi kecepatan berlarinya dan dapat langsung melompat pagar rumahnya tanpa harus melalui pintu masuk lagi. Tanpa disadarinya pagar yang tingginya empat meter bisa dilompatinya tanpa sedikitpun anggota tubuhnya tersangkut dipagar tersebut. Tak hanya itu, seorang pemimpin sebuah organisasi yang menghadapi masalah. Ketika staf editornya menulis sebuah artikel dan diterbitkan kesitus internet, tanpa disadari tulisan itu menyinggung perasaan orang lain, dan kemudian ada yang menuntut secara hukum atas dasar pencemaran nama baik. Dengan sikapnya yang cermat, pemimpin itu memutuskan untuk menghadapi tuntutan itu dan mempersiapkan bekal apa yang digunakan untuk menghadapi lawan hukumnya tanpa harus mengeluarkan emosi kekesalannya kepada staf yang dianggap melakukan kesalahan. Dalam situasi yang sulit dia terlihat tenang meski desakan waktu terus mendesak untuk membuat keputusan. Akhirnya, dalam persidangan pemimpin organisasi ini kalah, dan organisasi yang dipimpinnya pun untuk ditutup pengoperasiannya. Jika tidak mau organisasinya ditutup, stafnya harus diberhentikan senagai stafnya. Terjadi guncangan dalam fikiran pemimpin itu, karena stafnya ini adalah salah satu karyawan terbaik, dan baru sekali itu melakukan kekeliruan. Dengan sikap yang mantap, dia memutuskan untuk memberhentikan stafnya itu, sehingga penuntut tersebut merasa puas. Pemimpin itu tidak memberhentikan stafnya untuk seterusnya melainkan untuk sementara. Ketika suasana telah reda, staf yang diberhentikan itu dipanggil kembali untuk bekerja, bukan sebagai editor melaikan menempati jabatan baru, staf itu merasa senang, pemimpin itu juga merasa senang, selain dapat menyelamatkan organisasinya juga menyelamatkan stafnya yang tertimpa masalah.
Bagaimana dengan Anda? mengatasi masalah dalam situasi yang terjepit, dan menggunakan kejaiban berfikir untuk situasi yang sulit. Saya yakin andapun bisa melakukannya. Yang terpenting bagaimana cara anda berfikir dengan benar, dan bersikap dengan benar pula. Karena setiap manusia memiliki kemampuan yang besar untuk menciptakan sebuah kekuatan dalam dirinya. Dan semua tindakan yang kita lakukan itu semua berawal dari fikiran. Anda adalah apa yang Anda fikirkan. Itulah kata seorang ilmuan.
Oleh : Hardiyanto